BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian kepribadian
Pengertian kepribadian adalah ciri – ciri watak seseorang individu yang
konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang
khusus, yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut mempunyai beberapa ciri
watak yang diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konskuen dalam tingkah
lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang
berada dari individu – individu. ( Koetjaraningrat, 1985:102).
Pengertian
kepribadian menurut para ahli sebagai berikut :
1.
Menurut Yinger kepribadian
adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
2.
Menurut M.A.W
Bouwer kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak
kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
3.
Menurut Cuber kepribadian
adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang.
4.
Menurut Theodore R.
Newcombe kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang terhadap perilaku.
5.
Menurut Horton Kepribadian adalah
keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan
ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di
hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku
yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
6.
Menurut Schever Dan
Lamm mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap,
kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah
menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu
sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi
yang di hadapi.
7.
Menurut Roucek dan
Warren Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis,
dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang.
Dari
pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara
sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan
sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup
pola - pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas yang
umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepribadian antara lain:
1.
Faktor Biologis.
Faktor biologis
merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau seringkali pula
disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan,
peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan
sebagainya.
2.
Faktor Sosial.
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ;
yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga
kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat,
peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu.
3.
Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri
masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana
seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaanyang sangat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain:
a.
Nilai-nilai (Values)Di dalam setiap
kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh
manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai
anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan
kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
b.
Adat dan Tradisi.
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping
menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga
menentukan pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak
pada kepribadian seseorang.
c.
Pengetahuan dan Keterampilan.
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau
suatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat itu.
Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan
cara-cara kehidupannya.
d.
Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di
atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri-ciri khas dari
suatu kebudayaan. Bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat
menunjukkan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta
bergaul dengan orang lain.
2.3 Cara menjadi Sekertaris
Profesional
Cara-cara
menjadi sekertaris Profesional:
a)
Memiliki kepribadian yang baik
sekretaris Seorang sekretaris bukan hanya harus berpenampilan menarik, tapi
juga harus memiliki kepribadian yang baik. Seorang sekretaris profesional harus
ramah, baik, dan bertanggung jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya baik kepada
bos saja, tapi sekretaris juga harus menunjukkan kepribadian yang baik kepada
relasi atau kawan sekantor.
b)
Memiliki etika yang baik Selain memiliki
kepribadian yang baik, seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik.
Etika yang baik itu, seperti baik dalam hal berbicara, makan, duduk, dan lain
sebagainya. Etika yang baik itu harus dimiliki oleh seorang sekretaris karena
berkaitan dengan citra perusahaan.
c)
Pandai bicara di depan publik Terkadang,
sekretaris diminta untuk menemani pemimpin untuk melakukan presentasi
menggantikan dirinya. Untuk itu, seorang sekretaris harus bisa belajar bicara
yang baik di depan publik atau pada saat meeting.
d) Membuat
citra baik untuk perusahaan Citra perusahaan merupakan hal yang harus dijunjung
tinggi. Karena sekretaris merupakan tangan kanan sang pemimpin perusahaan,
dirinya harus menampilkan citra perusahaan yang baik. Buatlah citra perusahaan
baik di hadapan perusahaan yang lain atau publik.
e)
Pandai menjaga rahasia Seorang
sekretaris terkadang juga diberi kepercayaan oleh pemimpin untuk mengetahui dan
menjaga rahasia perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sekretaris selalu
berhubungan dan mengetahui apapun yang dikerjakan oleh sang pemimpin. Untuk
itu, seorang sekretaris harus pandai menjaga rahasia perusahaan maupun rahasia
pribadi pemimpin.
f)
Mengerti teknologi Seorang sekretaris
bukan hanya pandai berdandan, tapi harus juga mengerti teknologi. Dengan
mengerti teknologi tentunya akan memudahkan seorang sekretaris untuk
mendapatkan informasi, menerima atau mengirim email, dan lain sebagainya.
g)
Mengerti accounting dan pembukuan
Sekretaris juga harus mengerti accounting dan pembukuan. Hal tersebut harus
dikuasai agar bisa melakukan pembukuan kantor. Dengan menguasai hal tersebut,
tentunya Anda bisa menjadi seorang sekretaris profesional.
h)
Harus bisa bahasa asing Menguasai bahasa
asing menjadi nilai tambah jika dimiliki oleh seorang sekretaris. Terkadang,
atasan meminta seorang sekretaris untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari
luar negeri.
2.4
Sekretaris dan Kesekretarisan
Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatyan operasional perusahaan.
Kesekretarisan adalah satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisasi dicapai dengan lancar.
1). Kedudukan dan Peran Sekretaris
Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatyan operasional perusahaan.
Kesekretarisan adalah satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisasi dicapai dengan lancar.
1). Kedudukan dan Peran Sekretaris
Sekretaris
organisasi bertindak sebagai Kepala Sekretariat yang mempunyai wewenang membuat
rencana, membuat keputusan, mengorganisir bawahan dan sarananya, melakukan
pengawasan, memberi perintah, menyelenggarakan sistem komunikasi yang baik,
melakukan pengarahan, penyempurnaan organisasi dan tata kerja.
2). Syarat-syarat Seorang Sekretaris
Sebagai pembantu pimpinan, seorang sekretaris harus memiliki syarat-syarat tertentu agar seorang sekretaris dapat melaksanakan perkerjaan sebaik-baiknya. Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki untuk menjadi sekretaris adalah:
1. Syarat Kepribadian
Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk menjadi seorang sekretaris yang baik itu.
Adapun kepribadian yang harus dimiliki Sekertaris Efektif adalah:
Sebagai pembantu pimpinan, seorang sekretaris harus memiliki syarat-syarat tertentu agar seorang sekretaris dapat melaksanakan perkerjaan sebaik-baiknya. Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki untuk menjadi sekretaris adalah:
1. Syarat Kepribadian
Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk menjadi seorang sekretaris yang baik itu.
Adapun kepribadian yang harus dimiliki Sekertaris Efektif adalah:
a)
Memiliki kepribadian yang baik dan menarik
b)
loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
c)
ketekunan, ketelitian, kerapian,
kejelihan, kejujuran, keterbukaan, kesabaran, keramah tamahan serta bertanggung
jawab.
d)
Penampilan diri yang baik.
e)
Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia.
f)
Dapat bijaksana terhadap orang lain.
g)
Memiliki ingatan yang baik.
h)
Mempunyai perhatian atas pekerjaannya,
dan lain-lain.
2. Syarat pengetahuan
Syarat pengetahuan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Syarat pengetahuan umum
Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan kemasyarakatan dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama dari perusahaan. Misalnya:
·
Menguasai dan memahami Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar serta menguasai beberap bahasa asing secara lisan maupun
tertulis, serta memiliki pengetahuan ekstra
·
Pengetahuan tentang misi, fungsi, tugas-tugas,
serta struktur organisasi, serta susunan personil.
·
Pengetahuan tentang korespondensi dan tata
kearsipan.
·
Memiliki pengetahuan umum yang luas.
b. Syarat pengetahuan khusus
Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja. Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya penyewaan apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu keapartemenan, dan sebagainya.
b. Syarat pengetahuan khusus
Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja. Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya penyewaan apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu keapartemenan, dan sebagainya.
3. Syarat keahlian
Setiap sekretaris diharuskan memiliki keterampilan untuk menunjang pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu berkorespondensi
c. Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing lainnya
d. Teknik tata penyimpanan arsip
e. Teknik berkomunikasi lewat telepon
f. Menulis cepat dengan steno
g. Teknik mengetik sura
3). Peranan Sekretaris
Pada dasarnya setiap sekretaris mempunyai peranan yang sama, yaitu membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pimpinan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, seorang sekretaris bukan hanya berhubungan dengan pimpinannya saja melainkan juga dengan klien perusahaan, karyawan lain, juga dengan pekerjaan yang ditekuninya. Adapun peranan sekretaris adalah sebagai berikut:
Pada dasarnya setiap sekretaris mempunyai peranan yang sama, yaitu membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pimpinan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, seorang sekretaris bukan hanya berhubungan dengan pimpinannya saja melainkan juga dengan klien perusahaan, karyawan lain, juga dengan pekerjaan yang ditekuninya. Adapun peranan sekretaris adalah sebagai berikut:
Ø Sekretaris sebagai duta.
Peranan sekretaris dikatakan sebagai duta yaitu sekretaris sebagai wakil dari perusahaan sehingga penampilan dan sikapnya haruslah baik dan profesional, karena sekretaris bukan hanya berhubungan dengan masyarakat tersebut.
Peranan sekretaris dikatakan sebagai duta yaitu sekretaris sebagai wakil dari perusahaan sehingga penampilan dan sikapnya haruslah baik dan profesional, karena sekretaris bukan hanya berhubungan dengan masyarakat tersebut.
Ø Sekretaris
sebagai pintu gerbang
Peranan sekretaris dikatakan sebagai pintu gerbang karena fungsi sekretaris salah satunya adalah sebagai penerima tamu, untuk itulah letak meja dan kursi sekretaris berdekatan dengan pintu masuk ruangan pimpinan dimana para tamu, relasi, maupun karyawan sendiri yang ingin bertemu dengan pimpinan haruslah melapor atau ijin kepada sekretaris terlebih dahulu.
Peranan sekretaris dikatakan sebagai pintu gerbang karena fungsi sekretaris salah satunya adalah sebagai penerima tamu, untuk itulah letak meja dan kursi sekretaris berdekatan dengan pintu masuk ruangan pimpinan dimana para tamu, relasi, maupun karyawan sendiri yang ingin bertemu dengan pimpinan haruslah melapor atau ijin kepada sekretaris terlebih dahulu.
Ø Sekretaris
sebagai ibu rumah tangga perusahaan.
Di sini sekretaris harus dapat berperilaku selayaknya ibu dari perusahaan. Ia harus dapat menaungi perusahaan dan menjadi contoh yang baik dalam mengurus kantornya. Misalnya; membuat ruangan menjadi seperti rumah sendiri sehingga terasa nyaman agar para tamu, relasi, karyawan dan pimpinan di perusahaan merasa betah.
Di sini sekretaris harus dapat berperilaku selayaknya ibu dari perusahaan. Ia harus dapat menaungi perusahaan dan menjadi contoh yang baik dalam mengurus kantornya. Misalnya; membuat ruangan menjadi seperti rumah sendiri sehingga terasa nyaman agar para tamu, relasi, karyawan dan pimpinan di perusahaan merasa betah.
Ø Sekretaris
sebagai humas.
Sekretaris sebagai penghubung antara perusahaan dengan lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, baik bertatap muka secara langsung melalui telepon, atau media yang lain. Dalam peranannya sebagai humas, sekretaris haruslah mengerti bagaimana menghadapi setiap orang yang tidak sama sifat dan perilakunya. Dalam menghadapi pihak lain, ia harus dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, demi tercapainya tujuan perusahaan apalagi bila perusahaan membutuhkan suatu kerjasama yang baik dengan seseorang atau lembaga lain.
Sekretaris sebagai penghubung antara perusahaan dengan lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, baik bertatap muka secara langsung melalui telepon, atau media yang lain. Dalam peranannya sebagai humas, sekretaris haruslah mengerti bagaimana menghadapi setiap orang yang tidak sama sifat dan perilakunya. Dalam menghadapi pihak lain, ia harus dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, demi tercapainya tujuan perusahaan apalagi bila perusahaan membutuhkan suatu kerjasama yang baik dengan seseorang atau lembaga lain.
4).
Tugas-tugas Sekertaris
Tugas sekertaris dapat dikelompokkan
menjadi 8 macam sebagai berikut:
a) Tugas-tugas
rutin, yaitu tugas yang harus dikerjakan setiap hari tanpa memerlukan perintah
khusus, perhatian khusus ataupun pengawasan khusus
b) Tugas-tugas
Khusus, yaitu tugas-tugas yang diperintahkan
oleh pimpinan dengan penyelesaiannya secara khusus dengan diminta pendapatnya,
pertimbangan dan pengalannya.
c) Tugas-tugas
istimewa, yaitu tugas-tugas yang
menyangkut keperluan pimpinan.
d) Tugas-tugas
resepsionis
Tugas resepsionis antara lain:
·
Menerima dan menjawab telfon serta
mencatat pesan-pesan lewat telfon
·
Menerima tamu yang akan bertemu dengan
pimpinan
·
Mencatat janji-janji untuk pimpinan
·
Menyusun acara kerja sehari-hari
pimpinan.
e) Tugs
keuangan
§ Menangani
urusan keuangan pimpinan dengan bank,
§ Membayar
rekening-rekening, pajak, sumbangan dana atas nama pimpinan
§ Menyimpan
catatan pengeluaran sehari-hari untuk pimpinan dan penyediaan dana untuk
kehidupan sehari-hari.
f) Tugas
social
ü Mengurus
rumah tangga kantor pimpinan.
ü Mengatur
penyelenggaraan resepsi untuk kantor pimpinan beserta pengurusan undangannya.
g) Tugas
isidental
Ø Menyediakan
agenda rapat, menyiapkan laoran, pidato atau pertanyaan pimpinan.
Ø Membuat
ikhtisar dari berita0berita dan karangan yang termuat dalam surat kabar,
majalah, brosur dan lain sebagainya dengan kepentingan perusahaan.
Ø Mengoreksi
bahan-bahan catatan seperti brosur, undangan, prospectus, formulir dan daftar
yang komsep pimpinan, mewakili pempinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.
h) Tugas
sekertaris dalam bisiness meeting
Tugas sekertaris yang cukup berat dan melelahkan
adalah mengorganisir suatu pertemuan.
2.5 Peran sekertaris perusahaan
Meskipun tida ada dua orang sekertaris yang mengerjakan
tugas yang sama praktis yang mengerjakan tugas yang sama praktis, pada dasarnya
mereka mempunyai peran yang sama, yaitu membantu kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas pimpinan. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang
sekertaris bukan hanya berhubungan dengan pimpinannya saja, tetapi juga dengan
klien prusahaan, karyawan lain.
A. Hubungan
sekertaris dengan pimpinan
Sifat utama yang paling
mendasar dari pekerjaan sekertaris adalah harus berhubungan langsung dengan
pimpinan atas dasar saling percaya. Sekertaris diharapkan melakukan segala tindakan
yang menunjang rencana dan langkah-langkah pimpinan demi suksesnya rencana
perusahaan.
Hal-hal yang disukai dan mengerti
harapan pmpinan kepada sekertarisnya:
1. Cara
menerima kritik
Belajar menerima kritik
dengan senang hati, karena kritik menunjukkan jalan kearah perbaikan dan
kemajuan. Manfaatkan setiap saran yang diberikan pimpinan.
2. Tugas
pelayanan untuk pimpinan
Hal yang sering tidak
disadari oleh seorang sekertaris baru ialah, bahwa seorang pimpinan bukan tokoh
sempurna. Pimpinan adalah seorang
manusia biasa dan wajar lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.orang
yang mudah marah atau tidak sabar
mungkin mempunyai sisi lain yang positif. Sebaiknya sekertaris mencari segi
positif yang menyenangkan dari watak
pmpinandan melaja menyesuaikan diri.
Untuk mengetahui
kebiasaan dan kesukaan pimpinan,
pertama-tama yang harus sekertaris lakukan pada saat memulai suatu
pekerjaan baru ialah mecari hal-hal yang disukai pimpinan dalam melaksanakan
pekerjaan yang rutin dikantor
3. Meperoleh
kepercayaan pimpinan
a. Memperhatikan
kebijakan perusahaan
b. Mendukung
kebijakan pimpinan
c. Menekan
rasa ingin dianggap serbatau